Di daerah di Jawa, Sinden terbagi menjadi beberapa jenis yaitu Gaya Yogyakarta atau Jawa Tengah, Gaya Sunda, Gaya Jawa Timur, dan Gaya Banyumas. Perbedaan dari keempat gaya tersebut dapat dilihat dari cara menyanyi dan vokalnya. Perbedaan tersebut muncul karena adanya perbedaan logat dan bahasa sehingga, akan juga berpengaruh pada gayaGareng ( Jawa: ꦒꦫꦺꦁ; kering) merupakan salah satu tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa yang diciptakan oleh seorang pujangga Jawa. Tokoh punakawan pertama kali muncul dalam karya sastra gatotkacasraya, karangan Mpu Panuluh pada zaman kerajaan Kadiri. Dalam naskah Mahabarata, dan Ramayana dari India tidak terdapat nama-nama tokoh punakawan.
kan oleh penonton. Dalam pertunjukan Wayang kulit Purwa, panakawan muncul pada adegan perang gagal, gara-gara, ‘limbukan’, dan jejer pertapan. Dalam pengertian sempit panakawan hanya di-artikan tokoh prepat yang cukup dikenal oleh masyarakat, yaitu Semar1, Gareng2, Petruk3, dan Bagong4. Dalam arti luas,
Sebagai seorang pelayan Gareng hanya mau mengabdi kepada ksatria yang baik hatinya. Dia tidak segan memberikan petuah-petuah bijak kepada tokoh wayang lainnya meskipun kata-kata tersebut dia dapat dari Semar. Dalam salah satu cerita wayang, dia dikisahkan pernah menjadi ratu / raja akibat ingin membalas rasa sakit hatinya kepada Arjuna. Petruk