ikhlasdalam menuntut ilmu. karena tiada satu pekerjaan yg sukses tanpa keikhlasan. Siapa yang berjuang karena mengharapkan keredhhaan Allah akan sampai ketujuan, dan bagi siapa yang berjuang karena mengharapkan keduniaan, akan terputus ditengah jalan. bersungguh-sungguh dalam belajar (menghafal pelajaran). karena hasil yg kita dapatkan Seorang penuntut ilmu syar’i, wajib baginya untuk bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Tidak boleh bagi para penuntut ilmu bermalas-malasan dalam mencarinnya. Kita akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat – dengan izin Allah – apabila kita bersungguh-sungguh dalam menuntutnya. Seorang penuntut ilmu harus selalu hadir di majelis ilmu dan berusaha agar datang lebih awal di majelis tidak boleh terlambat, karena menuntut ilmu lebih penting dari amal-amal sunnah dan wajib kifayah. Penuntut ilmu harus bersungguh-sungguh, sebab tanpa kesungguhan kita tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Iklan Imam asy-Syafi’I pernah mengatakan dalam syairnya, أخي لن تنل العلم إلأبستة سأ نبيك عن تفصيلها يبيان ذكاء, وحرص, وجتهاد, وبلفة وصحبة أستاذ, وطول زمان Saudaraku, engkau tidak akan mendapat ilmu, melainkan dengan enam perkara Ku kabarkan kepadamu rinciannya dengan jelas Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh dan bekal yang cukup Bimbingan ustadz, dan waktunya yang lama Seorang penuntut ilmu wajib bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, seseorang tidak mungkin mendapat ilmu dengan santai. Yahya bin Abi Katsir berkata, لايستطاع العلم براحة الجسم ’Ilmu tidak akan didapat dengan tubuh yang dimanjakan santai.’’ Rasullullah صلى الله عليه وسلم bersabda, انما العلم بالتعلم. والحلم بااتحلم, ومن يتحرالخيريعطه, ومن يتوف الشريوفة ’Sesungguhnya ilmu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar. Barang siapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh di berikan kebaikan, dan barang siapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.’’ Dan seorang penuntut ilmu juga harus menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertakwa kepada Allahعزّوجلّ . Imam Ibnul Qayyim رحمه الله menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’wud Dawaa’ bahwa seseorang tidak mendapatkan ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Seseorang terhalang dari ilmu yang bermanfaat disebabkan banyak melakukan dosa dan maksiat. Seorang muslim dan muslimah harus menjauhi dosa-dosa besar, apalagi ia seorang penuntut ilmu, oleh sebab itu kita harus menjauhi dosa dan maksiat, dosa yang paling besar adalah syirik, durhaka kepada orang tua, melakukan bid'ah, kemudian menjauhkan dosa dosa besar lainnya, seperti memakan harta orang lain, hutang tidak di bayar, muamalah riba, dengan berbagai macam caranya diantaranya bunga bank, renten, dsb, minum khamr, narkoba, merokok, melakukan ghibah, menggunjing, menuduh seorang muslim dengan tuduhan yang tidak benar, memfitnah seorang muslim, dan lain sebagainya. Dan seorang penuntut ilmu juga harus beradab terhadap ustadz/syaikh atau guru, salah satunya adalah mendengarkan baik-baik pelajaran yang disampaikan ustadz, syaikh atau guru. Kita di perintahkan mendengarkan dengan baik secara seksama, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang mendengarkan yang baik-baik dan mengikuti yang terbaik. Ada diantara penuntut ilmu syar’i yang rajin menghadiri majelis-majelis ilmu, namun ia tidak mendengarkan pelajaran yang disampaikan dengan penuh perhatian sehingga keadaan ia pulang dari majelis ilmu itu sama dengan keadaanya ketika ia mendatanginya, yaitu pulang dengan tidak membawa ilmu syar’i yang sudah disampaikan. Bahkan ada di antara mereka yang telah menghadiri majelis ilmu selama bertahun-tahun tetapi tidak mendapatkan ilmu dan tidak ada perubahan. Para salafush shalih adalah manusia yang sangat antusias terhadap ilmu. Apabila seorang syaikh atau guru menyampaikan pelajarannya, mereka pun mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika belajar dan mengkaji ilmu syar’i kita tidak boleh berbicaea yang tidak bermanfaat, tanpa ada keperluan, dan tidak ada hubungan dengan ilmu syar’i yang disampaikan, tidak boleh ngobrol. Haruslah dibedakan antara majelis ilmu dan majelis yang lainnya; antara lain, apalagi yang disampaikan adalah ayat-ayat Allah dan Hadits-hadits Rasullullah. Ikuti tulisan menarik ksrrhan_ lainnya di sini.

SelaluBersungguh-sungguh. Setelah niat dengan baik dan berdoa dengan benar, adab menuntut ilmu selanjutnya yaitu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu antusias untuk mendapatkan ilmu yang diberikan oleh guru. Dalam menuntut ilmu kita boleh untuk selalu merasa kurang. Karena hendaknya kita selalu berkeinginan untuk menambah ilmu yang

loading...Al-Quran dan hadis adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Foto istimewa Seorang perempuan yang cerdas akan menjadi pendamping yang hebat bagi suaminya kelak, yang dapat mengantarkan pasangannya itu untuk memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dengan kedalaman ilmu pula, ia akan dapat mendidik anak-anaknya menjadi pribadi-pribadi baik dan berkualitas, terutama dalam membela agama Allah. Baca Juga Kenapa Islam menganjurkan kaum perempuan harus menuntut ilmu, terutama ilmu agama? Karena ilmu adalah termasuk rukun yang sangat penting untuk membenarkan iman. Sedangkan iman itu sendiri adalah puncak dari agama ini. "Ringkasnya kedudukan ilmu pada keimanan itu seperti kedudukan ruh pada tubuh manusia. Inti kehidupan bagi tubuh manusia adalah keberadaan ruh. Maka seperti itulah, inti kehidupan bagi iman adalah keberadaan ilmu,"tulis Ustadz Abdullah Taslim, era perkembangan arus informasi dan teknologi yang pesat,tidak dapat dipungkiri banyak sumber-sumber pengetahuan yang tidak baik dan bahkan dapat menjerumuskan pada kesesatan. Untuk itulah,perempuan muslimah juga dituntut untuk dapat kritis dalam belajar dan menuntut itu perempuan muslimah perlu untuk selalu melihat kebenaran dari ilmu atau informasi yang diperoleh dengan merujuk pada siapakah yang menyampaikan informasi tersebut, bagaimana latar belakang keilmuan yang dimilikinya, dan yang terpenting apakah informasi atau ilmu yang disampaikannya sesuai dengan sumber ilmu utama kita yaitu Al-Qur'an dan hadis . Baca Juga Al-Qur'an dan hadis adalah sumber ilmu dan pengetahuan yang merupakan wasiat dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda; “Aku tinggalkan ditengah-tengah kalian dua perkara. Selama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Kitabullah Al-Qur’an dan Sunnahku hadis.”HR. Malik, Al-Hakim dan Baihaqi.Selain Al-Qur'an dan hadis, perempuan muslimah dapat belajar dari sumber lain seperti Sirah Rasulullah, Sirah Para Shahabat dan Shahabiyah, Sirah Nabawiyah, dan Kitab-Kitab Ulama Klasik. Sumber-sumber ilmu tersebut akan memperkaya pengetahuan agama. Bila perlu, muslimah juga dapat mengikuti atau mendengar majelis-majelis ilmu, yang banyak tersebar luas di era sekarang. Bisa melalui media sosial, radio atau juga televisi dengan berbagai tema kajian baik tadabur Quran, sirah dan lainnya akan memudahkan kita untuk juga dengan mencari sumber-sumber ilmu yang terpercaya dari buku-buku, dari internet atau dari sahabat yang sering menghadiri majelis-majelis ilmu. Tentu, alangkah baiknya jika sesekali menyempatkan hadir pada majelis-majelis ilmu tersebut, entah sendiri atau mungkin bersama keluarga. Jika kita masih sempat untuk pergi ke pusat-pusat perbelanjaan sekadar berkumpul bersama sahabat atau keluarga, cobalah sesekali berubah haluan untuk pergi menghadiri pengajian yang diadakan di sekitar rumah. Baca Juga "Ketika sudah biasa, kita akan merasakan nikmatnya menuntut ilmu di majelis-majelis ilmu dan bertemu sahabat-sahabat baru yang selalu mengajak pada kebaikan dan mempelajari hal-hal yang sebelumnya belum diketahui. Bahkan, bisa jadi mengkaji dan menghadiri majelis-majelis ilmu ini, suatu saat akan menjadi kebiasaan dan gaya hidup baru kita sebagai perempuan muslimah,"tutur dai asal Jakarta Menuntut Ilmu Bagi MuslimahDirangkum dari beberapa sumber, untuk dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat, ada adab-adab dalam menuntut ilmu yang sebaiknya kaum perempuan muslimah lakukan, niat menuntut ilmu karena Allah Ta’ ilmu yang dalam menuntut ilmu Baca Juga Seperti diungkapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya “Sesungguhnya ilmu yang diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar penyantun diperoleh dengan membiasakan diri untuk sabar. Barangsiapa yang berusaha keras mencari kebaikan maka ia akan memperoleh kebaikan dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan kejahatan maka ia akan dilindungi Allah dari kejelekan kejahatan.” Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi dalam al’ilal mutanaahiyah dari Abu Hurairah radiyallahu anhu diri dari dosa dan maksiatImam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitabnya ad-Daa’ wad Dawaa´ bahwa seseorang tidak mendapat ilmu disebabkan dosa dan maksiat yang dilakukannya. Dosa yang paling besar adalah syirik dan durhaka kepada orangtua. Serta dosa-dosa besar lainnya, seperti makan harta orang lain, utang tidak dibayar, muamalah riba, minum khamr, makan dan minum dari usaha yang haram, membuka aurat di depan yang bukan mahramnya, dusta, ghibah, dan memfitnah seorang muslim. Termasuk sulit untuk menahan gerak dengan baik ilmu yang disampaikan
Kedua Bersungguh-Sungguh dalam Mencari Ilmu. Manfaatkanlah waktu, kesempatan yang Allah swt berikan untuk memperoleh ilmu, tanpa terpedaya oleh rayuan "menunda-nunda" dan "berangan-angan panjang". Seorang murid hendaknya memutus sebisanya urusan-urusan yang menyibukkan dan menghalang-halangi sempurnanya belajar. Setiap kali penuntut ilmu mendalami sebuah ilmu, maka ia sekmakin merasa butuh ilmu lagi dan bersemangat untuk mendapoatkan lebih banyak lagi. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu. Allah berfirman وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا “Dan katakanlah “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” Thaha [20] 114 Di antara doa yang sering dibaca oleh Rasulullah adalah doa agar diberi tambahan ilmu. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah n berdo’a اللَّهُمَّ انْفَعْنِى بِمَا عَلَّمْتَنِى وَعَلِّمْنِى مَا يَنْفَعُنِى وَزِدْنِى عِلْمًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ “Ya Allah, berilah aku manfa’at dengan ilmu yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku sesuatu yang bermanfaat bagiku, dan tambahkanlah ilmu kepadaku, segala puji bagi Allah atas setiap kondisi.” HR. Ibnu Majah Rasulullah juga mendorong kita untuk selalu menambah ilmu sampai akhir hayat. Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah bersabda لَنْ يَشْبَعَ الْمُؤْمِنُ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةُ “Seorang mukmin tidak akan pernah merasa kenyang dari kebaikan ilmu yang ia dengarkan sampai pada akhirnya ia masuk Jannah.” HR. At Tirmidzi, ia berkata “Hadits hasan gharib.” Nabi menjadikan sifat bersemangat untuk mencari dan menerima ilmu sebagai ciri keimanan dan sifat seorang mukmin. Beliau mengabarkan bahwa mencari ilmu merupakan langkah seorang mukmin sampai berakhir dengan masuknya ia ke surga.” Miftah Daris Sa’adah, Ibnu Qayyim, I/74 Imam Ibnu Qayyim telah menyebutjkan atsar dari para salaf tentang semangat untuk mencari ilmu. Diantaranya ialah perkataan Imam Ahmad. Beliau berkata أَنَا أَطْلُبُ الْعِلْمَ إلَى أَنْ أَدْخُلَ الْقَبْرَ “Aku akan selalu mencari ilmu sampai masuk ke liang lahat” Al Aadab Asy Syar’iyah, II/127 Hasan ditanya tentang lelaki yang telah berumur 80 tahun, apakah masih layak belajar? Beliau menjawab bahwa ia masih layak belajar salama beliau masih layak hidup. Jika hikmah itu memang milik orang mukmin yang hilang, maka ia wajib untuk mencarinya. Dan hikmah itu adalah ilmu. Jika seorang mukmin kehilangan ilmu maka ia seperti seorang yang kehilangan barang yang sangat berharga. Jika ia mendapatkannya kembali maka hatinya akan senang. Kemudian mari kita simak wasiat Lukmanul Hakim kepada para anaknya. Beliau berkata يَا بُنَيَّ جَالِسْ الْعُلَمَاءَ وَزَاحِمْهُمْ بِرُكْبَتَيْكَ فَإِنَّ اللَّهَ يُحْيِي الْقُلُوبَ بِنُورِ الْحِكْمَةِ كَمَا يُحْيِي اللَّهُ الْأَرْضَ الْمَيْتَةَ بِوَابِلِ السَّمَاءِ “Wahai anakku, duduklah bersama para ulama’. Berdesak-desaklah untuk mendekatinya dengan kedua lututmu. Karena sesungguhnya Allah akan menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Allah menghidupkan bumi yang kering dengan hujan dari langit.” Diriwayatkan oleh Malik Ketika mendekati ajalnya, Mu’adz bin Jabal berkata, “Selamat datang kematian. Selamat datang yang diharapkan kedatangannya disaat dibutuhkan. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwa aku tidak ingin tinggal di dunia ini hanya karena aliran sungainya dan tanaman-tanamannya. Namun aku suka tinggal di dunia untuk berletih-letih pada malamnya yang panjang, merasakan kehausan pada siangnya yang panas, dan berkumpul bersama para ulama’ dalam rombongan halaqah dzikirnya, yaitu halaqah ilmu.” Ibnu Abdil Bari, Jami’ul Bayanil Ilmi, I/51 Imam Nawawi berkata, “Termasuk adab yang harus dimiliki adalah bersemangat untuk mencari ilmu, selalu membiasakan mencarinya dalam setiap waktu yang memungkinkan. Jangan puas dengan yang sedikit jika memang punya kesempatan untuk meraih yang banyak. Jangan juga memaksakan diri terhadap sesuatu yang ia tidak mampui karena dikhawatirkan akan membuat bosan. Dan apa yang telah diperolehnya bisa terlupakan. Hal ini antara satu orang dengan yang lainnya tentu berbeda-beda sesuai dengan kondisi masing-masing.” Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an, hal. 41 Demikianlah, hendaknya pencari ilmu selalu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih ilmu, dan memperbanyak menelaah berbagai ilmu. Khususnya ilmu-ilmu yang memang punya kaitan erat dengan ilmu yang hendak ia pelajari seperti ilmu bahasa Arab yang menjadi sarana untuk mempelajari ilmu lainnya.
Demikianlahayat tentang ilmu dan ayat tentang menuntut ilmu yang tersirat di dalam Al Quran, semoga kita senantiasa di beri kemudahan oleh Allah dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya. Wallahu a'lam. Baca Juga: Ayat Tentang Riba, Arab, Latin, Arti, Tafsir dan Penjelasan Ulama; Ayat Tentang Bersyukur. Arab dan Artinya LENGKAP
Harus kita syukuri bahwa berkat rahmat Allah SWT dan jerih payah para pejuang membela tanah air kita akhirnya bisa terlepas cengkraman penjajah. Kita tentu harus berkaca pada para pejuang yang rela mengorbankan harta dan bendanya untuk bangsa dan Negara. Sikap itulah yang sekarang harus dipertahankan oleh generasi muda Indonesia. Sebagai generasi muda, sudah selayaknya kita meneruskan semangat para pahlawan yang gagah berani membela tanah air Indonesia. Salah satu contohnya adalah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, kita akan menjadi cerdas dan mempunyai tuntunan dalam menjalani kehidupan. Bahkan, islam mewajibkan seseorang untuk menuntut ilmu, karena ilmu adalah sebagai cahaya dan petunjuk bagi hidup. Negara kita tidak akan kembali terjajah seperti dahulu apabila semua para generasi mudanya memiliki ilmu.
HadisMenuntut Ilmu dalam Islam yang Perlu Diketahui Anak. Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. 31 Maret 2021 . Pexels/Gabby K. Artinya: "Sungguh kalian sekarang benar-benar berada di sebuah zaman yang banyak orang-orang faqihnya, sedikit para penceramahnya, banyak para pemberi, dan sedikit para peminta-minta.
Menjadi orang yang berilmu memiliki banyak keutamaan dan manfaatnya. Dalam agama Islam, ada banyak keutamaan menuntut ilmu yang dapat diraih umat Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, dan tidak terikat oleh waktu dan ayat pertama yang turun kepada Rasulullah SAW saat menjadi nabi adalah salam surat Al-Alaq yang berbunyiٱقْرَأْ"Iqra`."Artinya "Bacalah," Al-Alaq 1.Hal ini menunjukkan bahwa kedudukan ilmu dalam Islam begitu juga mendapat perhatian dari Rasulullah SAW yang dalam salah satu hadis pernah bersabdaمَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِArtinya "Barangsiapa yang menginginkan urusan dunia, maka wajiblah baginya barangsiapa yang ingin urusan akhirat selamat di akhirat maka wajiblah ia memiliki ilmu barangsiapa yang menginginkan keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmu tentangnya juga,” HR Bukhari dan Muslim.Oleh karena itu, ada keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang hal tersebut merupakan amalan yang mulia, tentu juga terkandung adab menuntut ilmu yang harus dijaga agar ilmu yang didapat menjadi bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk Juga Kenali Metode Belajar Anak, Apakah Gaya Belajar Visual, Audio, atau Kinestetik?Foto Adab Menuntut Ilmu ilmu adalah ibadah mulia dan agung oleh karena itu, orang yang menuntut ilmu harus selalu memperhatikan adab-adabnya agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan juga ini juga akan menjadi aturan khusus bagi orang yang dari studi yang dilakukan oleh laman UIN Malang, karena pendidikan dan belajar dalam Islam bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan mengabdi kepada Allah SWT, maka sistem moralnya pun harus bersumber dari norma-norma Islam tersebut wahyu. Ini juga berkaitan dengan adab menuntut ini adalah beberapa adab dalam menuntut ilmu yang harus dimiliki oleh kaum muslimin, yakniBeri salam terlebih dulu saat berpapasan dengan banyak berkata-kata di hadapan berkata sesuatu yang tidak ditanyakan oleh bertanya, hendaklah meminta izin kepada menyangkal perkataan menyalahi pendapat guru karena merasa lebih benar atau lebih mengetahui daripada guru. Ini termasuk dalam perkara kurangnya adab akan dan membuat ilmu kurang berbisik-bisik dengan orang lain di hadapan memalingkan muka ke kiri atau ke kanan saat berada di hadapan duduk dengan tenang dan beradab di hadapan guru berdiri, maka hendaklah ikut berdiri juga untuk menghormati berburuk sangka terhadap itu, Imam Syafi’i juga memiliki 6 nasehat yang harus dimiliki oleh seseorang penuntut ilmuأَخِي لَنْ تَنَالَ الْعِلْمَ إلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيكَ عَنْ تَفْصِيلِهَا بِبَيَانِذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌوَبُلْغَةٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُولُ زَمَانِArtinya “Wahai saudaraku, ilmu tidak akan kamu peroleh kecuali dengan 6 perkara, akan saya beritahukan kepadamu secara terperinci kecerdasan, semangat, kesungguhan, berkecukupan, bersahabat dengan guru, dan waktu yang panjang,” Diwan Syafi'i.Adapun beberapa adab lainnya yang harus diperhatikan, antara lain1. Ikhlas dalam Menuntut IlmuMenjadi seseorang yang ikhlas juga sangat penting dan salah satu adab yang harus diterapkan dalam menuntut dalam menuntut ilmu, karena menjadi amalan yang bisa berbuah SWT bahkan berfirmanوَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ"Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna."Artinya “Dan mereka tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah hanya kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya,” Al-Bayyinah 5.Baca Juga Mengenal Tafakur, Cara Meningkatkan Kecintaan pada Allah SWT dengan Melihat Ciptaan-Nya, Masya Allah!2. Tidak Mengharapkan Keuntungan DuniaFoto Keuangan boleh menuntut ilmu untuk mencari keuntungan dunia seperti agar mendapatkan jabatan, pekerjaan dengan gaji tinggi, dan SAW bersabdaمَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَاArtinya “Barang siapa yang menuntut suatu ilmu seharusnya karena Allah, lalu dia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan tujuan dunia maka ia tidak dapat mencium bau surga," HR. Ibnu Majah dishahihkan Al-Albany.3. Tidak Bermalas-malasanBersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan dalam menuntut ilmu juga salah satu adab yang harus Abu Yusuf berkata“Ilmu ini adalah sesuatu yang tidak akan memberikanmu separuh dari dirinya sampai engkau memberikannya dirimu seluruhnya.”4. Bertakwa Kepada Allah SWTBertaqwa dan senantiasa takut kepada Allah dalam menuntut ilmu. Allah SWT berfirmanإِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ"Innamā yakhsyallāha min 'ibādihil-'ulamā`, innallāha 'azīzun gafụr."Artinya “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah ulama.” Fathir 28.Baca Juga Kumpulan Doa Pagi Hari Islami, Insya Allah Segala Aktivitas Diberkahi Allah SWT5. Rendah HatiFoto Perempuan Muslim menuntut ilmu, jadilah seseorang yang senantiasa rendah hati tawadhu’ dan tidak SWT berfirmanوَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ"Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīn."“Dan rendahkanlah dirimu Muhammad terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman,” Asy-Syu’ara’ 215.Baca Juga Yuk Ajarkan Anak Belajar Pengetahuan Lewat OrigamiFoto Pria Islam Alquran Allah SWT berfirmanفَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ"Fa'lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt."Artinya “Maka ketahuilah ilmuilah! Bahwasanya tidak ada Ilah tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu,” Muhammad 19.Oleh karena itu, ada beberapa keutamaan menuntut ilmu bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam memiliki keutamaan yang amat besar dan mulia, di antara keutamaan menuntut ilmu adalah1. Ilmu adalah Warisan Para NabiKeutamaan menuntut ilmu adalah suatu warisan para Nabi yang sangat baik untuk SAW bersabda“Dan sesungguhnya para Nabi tidak pernah mewariskan uang emas dan tidak pula uang perak, akan tetapi mereka telah mewariskan ilmu ilmu syar’i barang siapa yang mengambil warisan tersebut maka sungguh ia telah mengambil bagian yang banyak,” HR Ahmad.Ini menunjukkan bahwa keutamaan menuntut ilmu lebih tinggi dari pada uang dan emas yang bersifat saat seseorang memiliki ilmu dan hingga mengajarkannya, maka hal tersebut akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir bahkan hingga orang tersebut meninggal Menuntut Ilmu Adalah Jalan Menuju SurgaSurga adalah idaman setiap muslim. Bahkan, ia menjadi janji dari Allah SWT bagi banyak amalan shalih yang dilakukan oleh umat karena itu saat Allah SWT menjadikan ilmu sebagai jalan utama menuju surga, maka ini menunjukkan besarnya keutamaan menuntut ini telah mendapatkan landasan syar’i, karena didasarkan pada sebuah hadis saat Rasulullah SAW bersabda“… Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…” HR Ahmad.Baca Juga Ikuti 5 Cara Seru Ini Untuk Bantu Anak Belajar Matematika3. Allah SWT Akan Meninggikan DerajatFoto Ilustrasi Berdoa Orami Photo StockTerkait dengan keutamaan menuntut ilmu yang satu ini, dalam Alquran Allah SWT berfirmanيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ"Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr."Artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan apabila dikatakan 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” Al-Mujadalah 11.Tentang tafsiran atau arti dari ayat ini, Imam Syaukani berkata“Dan makna ayat ini bahwasanya Allah mengangkat beberapa derajat orang-orang beriman dari orang-orang yang tidak beriman, dan mengangkat beberapa derajat orang-orang yang berilmu dan beriman dari orang-orang yang hanya barang siapa yang memadukan antara iman dan ilmu maka Allah mengangkatnya beberapa derajat karena imannya lalu Allah mengangkat derajatnya karena ilmunya.”4. Menuntut Ilmu Adalah Kebaikan yang Dikehendaki oleh Allah SWTKeutamaan menuntut ilmu adalah suatu hal yang dikehendaki oleh Allah. Terkait hal ini dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan menjadikannya paham akan agamanya,” HR Bukhari dan Muslim.Syaikh Abdul Aziz bin Baz menafsirkan“Mafhum makna tersirat dari hadis ini bahwasanya orang yang tidak memahami agamanya berarti orang itu termasuk orang yang tidak dikehendaki kebaikan oleh Allah dan kami mohon perlindungan kepada Allah dari hal yang seperti itu.”5. MendapatPahala yang Akan Terus Mengalir Meski Telah MeninggalSalah satu hikmah dan keutamaan menuntut ilmu yaitu akan selalu mendapatkan pahala yang mengalir, meski telah SAW bersabda“Apabila anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali melalui tiga jalur sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang senantiasa mendoakannya,” HR Bukhari dan Muslim.Siapa yang tidak ingin terus mendapatkan pahala meski telah meninggal. Hal ini akan didapati bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut keutamaan menuntut ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat untuk dirinya, tapi juga untuk orang Juga 9 Doa Keselamatan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT dan Terhindar dari MalapetakaFoto Ilustrasi Keluarga Islam Orami Photo StockAda begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika kita menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh atas nama Allah SWT, baik itu untuk di dunia maupun di beberapa manfaat yang bisa seseorang yang pandai dan berilmu dan dihormati oleh orang terperangkap dalam perbuatan yang ke jalan yang beberapa keutamaan menuntut ilmu beserta adabnya yang bisa dipraktikkan, demi mendapatkan pahala yang berkah juga bermanfaat bagi lupa untuk ajarkan pada Si Kecil adab dan keutamaan menuntut ilmu di atas ya, Moms.
Dalammenuntut ilmu dibutuhkan al himmatul 'aliyah yaitu semangat atau cita-cita yang tinggi. Seseorang hendaknya memaksa diri untuk mencari ilmu dengan semangat mewujudkan cita-cita demi agamanya. Sebagaimana pepatah arab mengatakan : "Man jadda wajada" "Barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil". 4.
Kepentingan Etika menuntut ilmu1. Perkara dunia global semasa yang tidak dapat dielakkan di mana terdapat banyak masyarakat danpesanan sosial mestilah berakhlak. Akhlak sebagai cara berfikir yang pragmatic menguruskanbahagian moral manusia hubungan, ia tidak dapat diasingkan dari kewujudan kita bertanya apa yang betul dan apakita harus lakukan. Akhlak adalah susunan kualiti danperaturan dan ia menentukan masyarakat yang diberikan atauberkumpul, itu adalah tingkah lakuetika dalam masyarakat tertentu. Akhlak memaparkan hubungan manusia itu sendiri, itu adalahpenyelidikan mengenai perasaan hidup dan apa yang betul dan yang paling pentingdibuat oleh Immanuel Kant dan empat pertanyaannya Apa yang boleh saya tahu? Apa idea yangbaik untuk saya lakukan? Apa yang boleh saya percayai? Apa itu manusia?.12. Membawa imej yang baik dan sihat untuk dicontohi oleh seluruh masyarakat samada di dalamMalaysia mahupun luar negara. Imej amat penting untuk kita sebagai rakyat Malaysia lebih-lebihlagi jika seseorang itu beragama islam. Imej adalah perkara pertama manusia masa kini akanlihat. Tidak jauh jika ingin mengatakan Imej adalah cerminan adab kita. Sebagaimana seorangahli teologi dari Jordan, Dr Sheikh Saeed Fodeh mengakui dimana beliau kagum dengan akhlakdan adab pelajar-pelajar daripada Malaysia. Cukup berbeza jika ingin dibandingkan denganpelajar-pelajar Mesir yang lain. Kesan dari ini, kita mampu menarik lebih ramai tenaga pengajaruntuk mencurahkan bakti mengajar anak bangsa kita di Malaysia Etika dalam menuntut ilmu memainkan peranan yang penting dalam melahirkan pelajar yangsebenar-benarnya beretika dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, sebagaimana KisahImam Abu Hatim dengan anaknya, Imam Abdurrahman yang kedua-duanya ialah imam besardalam ilmu hadis pada kurun ketiga bertanya kepada Iman Abu Hatim, mengapaanak kamu begitu alim, lalu beliau menjawab Anakku belajar denganku di semua tempat, setiapmasa sampaikan jika aku masuk ke bilik mandi dia akan membaca dan belajar di luar bilikmandi”. Kisah menunjukkan adab menuntut ilmu adalah meluangkan masa sebaik mungkinsupaya berlaku penambahan ilmu tidak kira di mana pun berada. Ini menunjukkan nilai etikayang cukup tinggi bagi seseorang penuntut
1sM1n.
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/237
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/266
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/588
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/484
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/239
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/500
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/354
  • l9oxr5ptbq.pages.dev/133
  • bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu